Dimasa kini Homeschooling menjadi pilihan sekolah
alternative bagi para orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Homeschooling
atau sekolah rumah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan non-formal yang
diakui dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
Seiring berkembangnya zaman maka berkembang pula lah
Pendidikan yang sejalan dengan orangtua yang kritis terhadap Pendidikan yang
didapatkan oleh anak-anaknya. Dengan homeschooling orangtua dapat mengarahkan
dan mengembangkan minat dan bakat si anak, yang tidak bisa didapatkan di
sekolah formal.
Homeschooling Kak Seto, adalah sekolah non-formal yang
didirikan oleh Yayasan Kazeto Putra Perkasa (YKPP) sebagai bentuk komitmen
untuk memberikan solusi pendidikan bagi anak-anak Indonesia baik yang berada di
dalam negeri maupun luar negeri.
Homeschooling Kak Seto, memiliki visi, “Sebagai salah satu
Lembaga Pendidikan yang berkualitas, menyediakan program Pendidikan yang
kreatif dan ramah anak sehingga peserta didik dapat menjadi manusia unggul dan
berkarakter kuat sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.”
Kurikulum Homeschooling Kak Seto mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang dikembangkan dengan pendekatan “at home” dan ramah anak. Suasana belajar yang ”at
home”, dapat menciptakan rasa nyaman dengan suasana kekeluargaan saat sedang
belajar.
“Belajar di HSKS
sangat menyenangkan karena belajar bukan hanya di dalam kelas tapi dari
lingkungan sekitar,” kata Rama Dio Permana, seorang alumnus HSKS yang saat ini sedang
menjalani pendidikan di Universitas Savoie Mont Blanc, Perancis.
“Banyak anak-anak dari homeschooling
meraih prestasi gemilang. Lulusan dari Homeschooling Kak Seto ada yang kuliah
di luar negeri, mendapatkan beasiswa di FKUI dan ITB, bahkan prestasinya
melebihi sekolah formal,” jelasnya kepada Okezone yang diwawancarai di
kediamannya, Cirendeu, Jakarta, belum lama ini. (https://lifestyle.okezone.com/read/2014/04/09/196/967956/plus-minus-home-schooling-di-mata-kak-seto
, 17 Oktober 2019)
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini melihat homeschooling,
anak-anak bisa fokus dengan pelajaran yang dipelajarinya. Pasalnya di dalam
homeschooling, satu kelas tidak memiliki banyak anak. Dengan begitu, anak akan
konsentrasi terhadap apa yang didapatinya. (https://lifestyle.okezone.com/read/2014/04/09/196/967956/plus-minus-home-schooling-di-mata-kak-seto
, 17 Oktober 2019)
Tak hanya sekedar pendidikan sesuai kurikulum, Homeschooling
Kak Seto memiliki pembelajaran non akademis berupa talent class. Seperti kelas
musik bagi anak yang memiliki minat untuk bermusik, dance serta aneka kegiatan
seni lainnya. Juga ada ORKES (Organisasi Kreativitas Siswa) yang dikelola oleh
siswa dan Tutor Penanggung Jawab.
Bersama Angkatan
ke-10 setelah ujian akhir sekolah. Mereka sudah tersebar diberbagai PTN dan
PTS. (Sumber Instagram HSKS_SMA)
Kegiatan talent class
untuk Mengembangkan bakat dan minat siswa. (Sumber Instagram HSKS_SMA)
Homeschooling Kak Seto juga menjadi pilihan bagi anak-anak
dan orang tua yang mengalami School Phobia. Apa itu school phobia? Menurut
Fremont dan Wenar, kasus yang diistilahkan sebagai school refusal atau school
phobia menghindari sekolah karena adanya tekanan emosi, perasaan takut dan
cemas menghadapi sekolah. Mereka biasanya merasa bersalah dengan meninggalkan
sekolah dan rasa bersalah ini membuat mereka semakin tertekan (dalam Ampuni
& Andayani, 2006).
"Cyberbully di tahun 2018 meningkat cukup signifikan di
kalangan para siswa seiring dengan penggunaan internet dan media sosial di
kalangan anak-anak, termasuk kasus body shaming," kata Retno, dalam sesi
jumpa pers di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018) (https://www.tribunnews.com/nasional/2018/12/27/kpai-sepanjang-2018-kasus-cyberbully-meningkat.
17 Oktober 2019)
Kak Seto melihat bahwa bullying seakan masih seperti menjadi
tradisi. Pelaku bullying biasanya mendapatkan perlakuan yang tidak pantas di
lingkup keluarga hingga sekolah dan kemudian ia melampiaskannya kepada orang
lain.
“Hal ini adalah sebuah kritik untuk dunia pendidikan. Harus
ada kontrol dan pengawasan hingga tindakan atau sanksi yang tegas. Tidak boleh
dibiarkan begitu saja dengan alasan masih kecil atau belum mengerti keadaan,”
tambahnya. (CNN, Selasa, 18/07/2017, 17 OKtober 2019).
Homeschooling Kak Seto, memiliki pelayanan psikologi terpadu
bagi anak maupun orang tua, sebagai upaya optimalisasi potensi diri siswa baik
dalam aspek akademis maupun aspek psikologis siswa.
Homeschooling Kak Seto memiliki student output sesuai degan
motto nya yaitu “Homeschooling Kak Seto” belajar lebih cerdas, kreatif dan
ceria dengan menggabungkan konsep kreativitas, life skill, dan karakter menjadi
dasar lulusan “Homeschooling Kak Seto”.
#penulisanpr #penulisanpublicrelation #prfisipumj
#penulisanpr #penulisanpublicrelation #prfisipumj